JUMAT, 20 September 2019 FLS ( Future Leader Summit ) kembali menyapa generasi muda. Ini merupakan tahun ke-9 sejak tahun 2011 lalu. Acara ini berlangsung selama 2 hari mulai tanggal 20 – 21 September 2019 yang dilaksanakan di Hotel Metro New Semarang. Tema acara yang diangkat tahun ini adalah Future Leader’s Idea Manifestation of ASEAN 2025 in the age of Disruption. Future Leader Summit, dalam hal ini ada dua hal yang ditekankan yaitu masalah manifestasi di ASEAN dan Disruption.
Pemateri pun diberikan langsung oleh ahlinya di antaranya di bidang internasional oleh Gilang Kembara selaku Peneliti Center For Strategic and International Studies, bidang Digital Ragil Widiharso selaku CEO Jeager.io, bidang Technopreneur Suryandaru MT selaku Director at Nanotech Global Innovation Pte. Ltd. Bidang education Syarif Roushan Fikri selaku CEO pahamify, bidang Urban Planning Mulya Amri selaku program Director JPI, Senior Urban Development Consultant The world Bank, bidang Environment Jasmine Putri selaku Senior Forest Campaigner Greenpeace Indonesia.
Future Leader Summit sendiri merupakan Konferensi pemuda nasional non profit terbesar di Indonesia bertempat di Semarang. Menurut Indrayana Gerindra Putra selaku Project Leader Future Leader Summit 2019, Tahun ke-9 ini menerima peserta sebanyak 240 orang dari 32 provinsi. Peserta terbanyak berasal dari kora Sleman, Semarang dan Bogor. Perbedaan tahun ini dengan tahun sebelumnya adalah proses seleksi, di mana persyaratan yang harus dipenuhi peserta adalah berusia 17-25 tahun. Room Statistic pada tahun ini terdiri dari International Relation, Education, Urban Planning, Technopreneur, Envirotment, dan Digital.
“Pada acara tahun ini juga kami menampilkan yang baru yaitu room internasiona relation, serta kami fokus kepada bagaimana kami sebagai kaula muda menyikapi inklusif generasi for 4.0 dan kami juga tidak melupakan bahwa kami perlu berhubungan dengan negara-negara lain dalam melakukan segala upaya” tambahnya.
Menurut Gilang Kembara selaku Peneliti Centre for Strategic and Internasional Studies mengungkapkan “Hal yang membuat saya tertarik bergabung pada Future Leader Summit adalah diangkatnya salah satu tema yaitu Hubungan Internasional. Diharapkan setelah peserta mendapatkan materi mengenai hubungan internasional peserta dapat mempersiapkan dirinya dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara pesat di dunia Internasional. Saya juga sangat tertarik karena jarang acara sebesar Future Leader Summit ini yang spesifik mengangkat tema hubungan internasional dikelola oleh mahasiswa. Harapan saya untuk acara Future Leader Summit dengan topik yang saya paparkan yaitu, tidak hanya membuat teman-teman yang ada di Future Leader Summit merasa bahwa hubungan internasional bisa menjadi diploma dll. Hasil akhir yang saya inginkan adalah mereka bisa membuat pilihan, bisa bertanggung jawab lebih kepada pilihan-pilihan yang mereka buat ke depanya karena pesan saya dengan ilmu itu mereka bisa dapat menyeimbangkan dan memberikan pencerahan kepada nalar mereka untuk memberikan pilihan-pilihan ke mereka untuk menjadi baik dan lebih seimbang.”
Menurut Jasmine Putri selaku Senior Forest Campaigner Greenpeace Indonesia “alasan kenapa Greenpeace tertarik dalam acara ini, karena kami mencoba untuk mendekatkan isu lingkungan pada anak muda. Kami ingin mendekatkan isu-isu lingkungan seperti polusi, dan perubahan iklim pada anak muda. Greenpeace ingin anak muda memiliki perspektif lingkungan karena bagaimanapun lingkungan merupakan elemen kehidupan. Harapannya anak muda lebih awareness terhadap isu lingkungan dan bisa mendekatkan diri kepada isu lingkungan terlepas nanti pilihan ia pekerjaan ke depanya. Selain itu anak muda di generasi Z bisa menjadi sebuah dorongan publik yang kuat kepada pemerintah untuk masalah perubahan iklim, karena yang akan terdampak dalam masa perubahan iklim 20-30 tahun lagi merupakan anak-anak generasi Z” tuturnya.
Tujuan yang ingin dicapai dari terselenggaranya acaranya Future Leader Summit ini adalah ingin menjadi wadah sekaligus ingin mencetak pemuda yang bisa bersaing dalam sisi positif dan bisa menjadi akselator dari pemuda-pemuda bukan menjadi penghambat untuk pemuda.
Penulis & Fotografer : Ummi Nur Aini Daneswari
Editor : Fahmi Fabian