Lagu terkenal ini punya nada yang sama dengan Lagu Ibu Pertiwi
Hak atas kekayaan intelektual atau yang biasa disebut HAKI sangatlah penting dalam suatu karya seni. Maka dari itu Undang-undang Hak Cipta dibuat dengan tujuan melindungi manfaat ekonomi dari suatu karya seni tak terkecuali karya musik. Dalam UU Hak Cipta disebutkan bahwa hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta yang berfungsi mengumumkan atau memperbanyak karya ciptannya. Dengan adanya hak eksklusif itu, maka melekat juga manfaat ekonomi dari suatu karya seni.
Dalam industri musik sendiri terdapat aspek” yang perlu dilindungi agar terhindar dari plagiarisme salah satunya adalah nada yang terdapat dalam suatu lagu. Namun bagaimana jadinya jika lagu yang terlanjur terkenal ternyata adalah lagu plagiat?
Sebagai warga negara Indonesia pastinya kita tidak asing lagi dengan lagu Ibu Pertiwi. Ya, lagu ini adalah salah satu lagu nasional negara Republik Indonesia yang diajarkan kepada kita dari bangku sekolah dasar. Masih ingat liriknya? kira” seperti ini :
Kulihat ibu pertiwi
Sedang bersusah hati
Air matanya berlinang
Mas intannya terkenang
Hutan gunung sawah lautan
Simpanan kekayaan
Kini ibu sedang lara
Merintih dan berdoa
Dst.
Tapi apakah kalian tau bahwa ada lagu lain yang memiliki nada dan irama yang sama dengan lagu ini?
Lagu ini berjudul “What a Friend We Have in Jesus”. Lagu ini adalah lagu rohani umat Kristen yang biasa dinyanyikan di gereja yang ditulis oleh Joseph M. Scriven pada tahun 1855 sebagai sebuah puisi untuk Ibunya di Irlandia saat dirinya berada di Kanada. Kira” seperti ini liriknya :
What a friend we have in Jesus
All our sins and grieves to bear
What a privilege to carry
Everything to God in prayer
Oh what peace we often forfeit
Of what needless pain we bear
All because we do not carry
Everything to God in prayer
Dst.
Lagu ini lambat laun akhirnya di terjemahkan dalam berbagai bahasa seperti di Jepang lagu ini di terjemahkan dan memiliki judul “Itsukushimi Fukaki” (いつくしみ深き) namun ditulis ulang oleh Daisui Sugitani pada 1910 sehingga lagu ini berubah dan memiliki judul “Hoshi no Yo” (星の界 – “World of Stars”). Di Indonesia sendiri lagu ini juga diterjemahkan menjadi “Yesus Kawan yang Sejati” dan telah menjadi lagu rohani sejak 1975 dan tercatat dalam Kidung Jemaat nomor 453.
Pasti sekarang kalian sedang mencari lagu” tersebut. Nah sudah ada yang sadar kalau nadanya mirip?