Workshop
Jumat (3/3/2017) siang yang panas, pukul 14:00 WIB dua belas anggota Wartadinus, setelah kurang lebih satu jam perjalanan, telah sampai di SMAN 12 Semarang. Di sekolah yang terletak di Gunung Pati ini, tiga dari dua belas anggota Wartadinus akan mengisi workshop mengenai dunia kejurnalistikan kepada siswa-siswi anggota ekstrakulikuler jurnalis Smandalas—sebutan lain SMAN 12 Semarang. Ekstrakulikuler jurnalis di Smandalas dinamai Canopy. Canopy merupakan wadah bagi anggotanya untuk dapat mengerti lebih dalam mengenai dunia kejurnalistikan, sebagai wadah ekspresi, inspirasi, edukasi sekaligus berdemokrasi di lingkungan sekolah. Canopy terdiri dari beragam divisi, yaitu Reporter, Fotografi, dan Modelling. Pembina Canopy, Muhammad Teguh mengatakan bahwa Canopy megadakan pertemuan setiap hari Rabu seminggu sekali. Dalam pertemuan itu, mereka melakukan kegiatan kejurnalistikan seperti membuat berita dan persiapan terbit edisi majalah sekolah, Canopy Magazine. Ditahun ini, majalah tersebut telah mencapai edisi ke delapan. Majalah tersebut ditulis sendiri oleh anggota Canopy dengan dampingan pembina dan tim. Mengingat anggota Canopy merupakan siswa-siswi yang masih belajar dan harus mendapat dukungan, maka pembina dan tim mengundang Wartadinus untuk membagikan pengetahuannya dibidang Jurnalis kepada anggota Canopy agar kemampuan jurnalis mereka semakin terasah. Ketika pewawancara bertanya alasan mengapa mengundang Wartadinus, Teguh, sapaan Muhammad Teguh mengatakan “Karena kita juga kan sudah mengundang Upgris, IAIN Walisongo, Unnes, tapi chemistry-nya nggak dapet. Waktu kemarin ada lomba DinusFest baru ketemu (Wartadinus) kan, ngobrol-ngobrol, jadi (acara workshop terealisasi) begini.”
Materi Workshop
Materi workshop disampaikan oleh Dharma Putra Pratama, Titah Banu Arum Mumpuni dan Gita Ayu Wulandari, masing-masing menyampaikan materi yang berbeda.
Dharma, sapaan akrab Dharma Putra Pratama menyampaikan materi fotografi. Materi fotografi yang dipresentasikan yaitu fotografi makanan atau Foodgrafer, Fotografi Fashion, dan fotografi umum. Namun materi lebih meruncing pada Foodgrafer dan Fotografi Fashion. Dalam materinya, terdapat kiat-kiat untuk dapat memfoto objek makanan dengan benar dan editing yang tepat sehingga foto makanan terlihat menggiurkan dan kiat-kiat untuk dapat memfoto objek pakaian (fashion) agar terlihat elegan. Dharma telah menggeluti dunia fotografi, khususnya Foodgrafer dan Fotografi Fashion semenjak dua tahun yang lalu. Tak sia-sia Ia menggeluti dunia fotografi, pasalnya objek yang Ia foto dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. Ketika presentasi, Ia membagikan pengalamannya yang dapat menggugah minat orang untuk juga terjun didunia fotografi, “satu foto (dari produk perusahaan) minimal dihargai Rp. 150.000. Lumayan dapat menambah uang jajan dan uang kuliah.” katanya. Penyampaian materi fotografi ditangkap baik oleh salah satu peserta workshop, Rizky Nugraha. Di Canopy, Rizky Nugraha berada di divisi Fotrografi. Katanya, Ia sangat terbantu memperoleh pengetahuan tentang fotografi dan sedikit malu Ia mengakui bahwa “Jujur, belum pernah tahu kalau fotografi itu serumit itu.”
Jika Dharma menyampaikan materi tentang fotografi, lain halnya dengan Gita Ayu Wulandari. Gita, sapaanya, menyampaikan materi tentang dasar-dasar penulisan berita dan teknik wawanara yang benar. Dalam materinya, Ia menyampaikan kiat-kiat untuk dapat menulis berita yang baik dan benar sesuai 5W+1H. Bagaimana cara menulis berita, bagaimana menggunakan kalimat efektif dalam penulisan berita, bagaimana berita itu dapat mempunyai nilai tambah dimata pembacanya dan bagaimana mengorek informasi dari narasumber dengan baik dan benar dalam wawancara, diterangkan dengan jelas oleh pemimpin redaksi wartadinus itu.
Sementara itu, Titah Banu Arum Mumpuni meyampaikan materi mengenai tulis menulis via jejaring internet, blog dan Tumblr. Dalam materinya kita diberi kiat-kiat untuk dapat menulis di blog dan Tumblr dengan baik dan cara memilih kata (diksi) agar tulisan mampu menggungah pembaca. Titah sapaanya, dalam menyampaikan materi sangat luwes dan berpembawaan ceria. Ia menerangkan dengan jelas dan mudah dipahami.
Penghujung Acara
Dipenghujung acara, siswa-siswi peserta workshop ditugaskan untuk menulis dan memfoto dari hasil pengetahuannya tadi selama workshop. Masing-masing dibagi empat kelompok didampingi oleh anggota wartadinus yang lain. Setelah tugas selesai, tugas tersebut dibacakan oleh tiga pengisi workshop tadi untuk dikoreksi. Kesimpulan dari tugas itu, kemampuan tulis menulis siswa-siswi sedikit masih harus dibenahi dan terus belajar agar kemampuan tulis memulis semakin terasah dan untuk kemampuan fotografi peserta workshop umumnya sangat membanggakan.
Workshop kali ini, kata Rizky Nugraha, “Begitu menyenangkan sekaligus menambah pengalaman tentang jurnalis, cara membuat blog dan fotografi.”
Setelah diadakannya workshop ini, Teguh berharap agar siswa-siswi peserta workshop lebih bersemangat untuk terjun dibidang jurnalistik.
Pewawancara: Dini Cantik Ningtias Santoso, Rifqi Hidayat, dan Muhammad Abdul Malik
Penulis: Muhammad Abdul Malik