CINTA TAK TERBALAS
Kuduga…
Lab Kimia adalah tempat yang pantas untuk bisa mengalihkan perhatian,
Menetralkan hatiku dari unsur ras suka yang mencapai titik jenuh tertinggi,
Tapi nyatanya…
Tetap saja pikiranku terionisasi…
Setengah pikiranku disini… Setengahnya lagi disampingnya..
Melupakannya seperti ingin melepas kalor lelah dalam reaksi eksoterm..
Ku kira eksperimen mampu menjauhkan bayangannya..
Kusadari dia dan aku berbeda..
Aromaku bak amoniak, dia seharum ester..
Nyatanya..
Eksperimen malah menjadikanku Katalisator..
Bak makcomblang yang jatuh dari pada clientnya..
Membuat perasaanku semakin terikat dengannya..
Larutan elektrolit seakan menggambarkan perasaanku..
Yang menghantarkan cinta hingga lampu hati menyala..
Kukira..
Penjelasan guru dapat menghidrolis,
Perasaan berkutat dengan rumus yang rumit..
Aku terus berusaha Konstan agar bisa mendeteksi ketetapan laju reaksi jiwa..
Kenyataannya..
Dimataku rumus Kimia menjadi sandi rumput..
Tulisan NaOH di tambah HCL menjadi NaH+OHCI..
Kubaca “aku ditambah dia menjadi cinta”
Semua menjadi kacau!
Bahkan kulupakan mana Kation dan mana anion..
Diriku semakintidak stabil..
Karena kamu oh belahan jiwa..
Akhirnya..
Aku menjadikan Tuhan sebagai buffer,
Yang melindungiku dari senyawa racun,
Berupa gangguan perasaan berkonsentrasi tinggi,
Yangmencoba bereaksi dengan hati
( Galuh Ayu Anjani )