Salah satu makanan khas Semarang ini memang tidak diragukan lagi kepopulerannya. Mulai dari lunpia yang dijual dipinggir-pinggir jalan hingga pusat oleh-oleh ternama. Salah satu lunpia yang cukup terkenal dari jaman dulu yaitu Lunpia Gang Lombok di Kampung Pecinan, yang sudah berdiri lebih dari 50 tahun. Sesuai dengan namanya, letak kedai yang menjajakan lunpia ini berada di Gang Lombok.
Tempat ini buka dari jam sembilan pagi sampai jam lima sore. Namun batasan jam itu rasanya tidak berlaku lagi, karena sebelum jam dua siangpun persediaan lunpia sudah habis dipesan oleh pembeli. Pembelipun harus rela antre dan menunggu bahkan hingga berjam-jam demi mendapatkan beberapa gulung lunpia. Untuk satu buah lunpia goreng dan basah sama-sama dihargai Rp 12.000,00 dengan porsi yang cukup besar perbuahnya.
Kemasannya juga masih sangat unik yaitu dibungkus besek yang merupakan anyaman bambu dengan dua bentuk wadah yang disatukan. Lunpia biasanya disajikkan dengan saus kental yang rasanya manis, asin agak sedikit asam dan acar serta beberapa potongan cabai rawit. Isian yang berupa rebung yang ditumis dengan bumbu rahasia yang dicampur dengan ebi dan telur menghasilkan cita rasa yang khas. “Kalo dari isiannya sih sama seperti lunpai yang lain, tapi rasanya itu bener-bener tidak ada yang menandingi”,ucap Sandra salah satu pelangggan. Jika dilihat dari bahan-bahan yang digunakan memang tidak ada yang berbeda dari lunpia pada umumnya. Namun penggunaan bumbu rahasia dan cita rasa yang tidak berubah dari dulu hingga sekarang membuat pembeli tidak bosan untuk kembali dan mencicipi nikmatnya lunpia legendaris ini.
(Gita)
